Antara Teman dan Kasih

Kembali aku katakan, "tipis"
Benar tipis tirai sekat kata keduanya
Tipis di lidah, tebal ditingkah
Tipis dirasa, lebar dibedah
Dulu, kau datang dari keterasingan
Lama bergulat keterpaduan jaman
Rasa beranjak mengejar kepastian
"Temankah jadinya???"
Kini aku mati terkoyak kebingungan
Dinding teman t'lah tercoreng kedustaan
Tak kupungkiri merekahnya emosi
Dibungkus silaturahmi hari
Diaduk jumpa dan cengkrama
"Kasihkah jadinya???"
Inilah konsekuensi hidup realita
Sekarang aku tak sehat lagi
Makna dalam "Teman dan Kasih"
Temankah??? Kasihkah???
Jika teman, apakah rasa bersemayam tidak terlalu jauh?
Jika kasih, apakah rasa berserakan dapat dinikmati?
Kembali aku katakan "ragu"
Layakkah kau didefinisikan teman?
Pantaskah kau diberi merk kasih?
Kala karakter yang bergelayut ini
Kau anggap apa aku, samakah?
Kenapa kau tunjukan aslimu?
Sejuta pertanyaan bergejolak mentah
Entah kapan jawaban 'kan singgah
Memuaskan relung rasa bergelora
Kembali aku katakan "bingung"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Application of Propp's Theory in the Lion King I (1994) Movie by Irene Mecchi, Jonathan Roberts and Linda Woolverton

How My Hobbies Improve My English

An Analysis of Postmodernism in the My Name is Khan Movie